Bunda…
Ijinkan aku
berdiri disini senejak saja. Bukan untuk menuhankanmu Bunda, aku hanya ingin sedikit
mengenang kembali, mengingat kembali kenangan-kenangan indah dari masa yang
bernama ‘kemarin’.
Bunda…
Masih
bisakah kau merasakan
Bagaimana
letih dan lelahnya selama mengandungkan aku
Desah
nafasmu beraaatt… selama 9 bulan 10 hari kau bawa aku kemanapun kau pergi
Gontai
langkahmu, tak kau hiraukan demi mengandungkan aku …
Bunda
nyawamu adalah taruhannya
Saat
melahirkan aku,
Pasrah…
berserah… siap dengan kematian demi aku.
Tangisan
kencangku ketika itu..
Melupakan
rasa sakitmu,,, merekahkan senyum dibibirmu..
Membangkitkan
kembali semangat hidupmu…
Semua
peluhmu Bunda,, bak permata yang turut hadir menyambut kelahiranku…
Dan,.
Sejak
itu Bunda …
Hari-harimu
disibukkan dengan membesarkan aku
Tidur
malammu sangat sering aku ganggu..
Tangisan
malamku memaksamu bangkit dari pejamam matamu ..
Tak
jarang pula, kau tertidur ….. terduduk …. Dan aku ada dalam pangkuanmu
Makanan
yang di mulut sanggup kau keluarkan untuk diberikan kepadaku..
Tak
ingin sedetikpun kau luput dari semua perkembanganku…
Tapi
Bunda, Maafkan aku …
Tak
pandai aku mensyukuri semua yang kau berikan
Sejak
kau melahirkan aku dengan susah payah..
Menyusuiku,
mengasuh… Mendidikku, membesarkanku dengan berjuta kepayahanmu..
Dengan
ribuan rasa perihmu…. Dengan milyaran rasa sakit hatimu karena perbuatanku..
Ampuni
aku Bunda… Ampuni aku ya Allah …
Aku
banyak membuatmu malu..
Aku
banyak membuatmu menangis ..
Aku
banyak melakukan hal-hal yang memalukanmu ..
Aku
pernah mengambil uang simpananmu untuk kesenanganku ..
Aku
membohongimu dengan biaya-biaya disekolahku ..
Nilaiku
baik, tapi semua itu terselingi dengan kecuranganku ..
Aku
banyak menghabiskan waktu dengan teman-temanku
Kemudian
melupakan kepayahanmu dengan pekerjaanmu dirumah ..
Dan, ketika aku jatuh cinta ….ada sebuah nama di hatiku..
Hatiku berbinar ceria, ragaku melayang ke puncak nirwana ...
Semakin
tak ada waktuku untuk bersamamu ..
Padahal
aku tahu, kau sangat ingin bercengkrama denganku ..
Meskipun
sekedar bertanya :
“Bagaimana
sekolahmu hari ini, nak ?”
Parahnya
lagi …
Tak
jarang aku dan teman-teman menggunjingkan keburukan guru-guruku..
Aku
juga bermusuhan dan berkelahi dengan teman di sekolah ..
Kau
membanggakanku Bunda ..tapi,
Pantaskah
aku kau banggakan ????
Mafkan
aku Bunda, Ampuni aku ya Allah …
Hingga
kini aku berdiri disini ..
Semua
karenamu Bunda..
Semua
karena pengorbananmu..
Semua
karena perjuanganmu ..
Betapa
sombong dan congkaknya aku, jika aku melupakanmu..
Jika
aku tak mencium tanganmu yang keras karena bekerja ..
Jika
aku tak membelai wajahmu yang mulai tua dan keriput ..
Jika
aku tak menghapus airmatamu yang banyak menangis karena perbuatanku ..
Jika
aku tak memeluk tubuhmu yang ringkih termakan usia…
Jika
aku tak bersujud di kakimu yang kaku dan lusuh …
Jika
aku tak sanggup bilang,, bahwa AKU
MENYAYANGIMU BUNDA …
Aku
ingin lebiiih lama lagi bisa mendampingimu Bunda
Aku
ingin lebiiih banyak lagi bisa membahagiakanmu Bunda
Aku
ingin menggantikan rasa perihmu selama ini
Aku
ingin membuatmu bangga…
Aku
ingin kau bahagia..
Aku
ingin kau merasa beruntung
Mempunyai
anak seperti aku..
Ajari
aku tentang cinta yang tulus ..
Ajari
aku tentang kasih sayaang yang murni..
Terima
Kasih Bunda.
# Penutupan :
Mari
teman-teman kita pandang wajah Ibu kita, 10 detik saja …
Berikan
senyum terindah untuk ibu kita
Cium
tangan mereka …
Basuh
air mata yang meleleh di pipi ibu kita ..
Peluk
dengan segenap rasa, tubuh ibu kita…
Cium
kaki ibu kita…. Cium kaki Ibu kita ..
Luapkan
rasa terimakasih kita…
Mohon
ampun untuk semua kesombongan kita..
Kita
tidak tahu seperti apa rasanya, jika mungkin diantara kita ada yang ibunya
sudah tiada
Kita
juga tidak tahu apakah setelah ini, Allah masih memberikan usia panjang kepada
ibu dan juga kita. Maka jangan abaikan saat ini…
Semoga
hari ini, ribuan kesalahan kita di maafkan oleh Ibu kita. Diampuni oleh Allah …
Ridhonya
orang tua adalah ridhonya Allah ..
Hari
ini …
Kita memulai babak baru, langkah baru menuju hari
kedepan yang lebih baik. Menjadi anak yang berbakti kepada orang tua.
Mudah-mudahan
pengumuman esok, kita semua lulus 100%.
Amiiin
ya Robbal ‘alamin.
Luluk Vebriany Akbar
( Embun
Mencintai Mentari )
Puisi ini aku buat atas
permintaan Pembina Osis Bpk. Abdul Sapari, MM. yang nantinya akan dibacakan
oleh salah satu dari siswi kami di SMK YPI Seputih Mataram pada saat acara
Perpisahan di sekolah, esok hari Kamis 23 Mei 2013.
Besok kita ketemu, dan uji
coba baca lagi di depanku ya…
setidaknya supaya aku tau, dan aku pengen ada
bagian-bagian yang dibacakan dengan gaya, mimik, ekspresi seperti yang aku mau.
Terimakasih..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar