Embun Mencintai Mentari
Selasa, 28 Mei 2013
Minggu, 19 Mei 2013
Aku dan Bunda-ku
Bunda…
Ijinkan aku
berdiri disini senejak saja. Bukan untuk menuhankanmu Bunda, aku hanya ingin sedikit
mengenang kembali, mengingat kembali kenangan-kenangan indah dari masa yang
bernama ‘kemarin’.
Bunda…
Masih
bisakah kau merasakan
Bagaimana
letih dan lelahnya selama mengandungkan aku
Desah
nafasmu beraaatt… selama 9 bulan 10 hari kau bawa aku kemanapun kau pergi
Gontai
langkahmu, tak kau hiraukan demi mengandungkan aku …
Bunda
nyawamu adalah taruhannya
Saat
melahirkan aku,
Pasrah…
berserah… siap dengan kematian demi aku.
Tangisan
kencangku ketika itu..
Melupakan
rasa sakitmu,,, merekahkan senyum dibibirmu..
Membangkitkan
kembali semangat hidupmu…
Semua
peluhmu Bunda,, bak permata yang turut hadir menyambut kelahiranku…
Dan,.
Sejak
itu Bunda …
Hari-harimu
disibukkan dengan membesarkan aku
Tidur
malammu sangat sering aku ganggu..
Tangisan
malamku memaksamu bangkit dari pejamam matamu ..
Tak
jarang pula, kau tertidur ….. terduduk …. Dan aku ada dalam pangkuanmu
Makanan
yang di mulut sanggup kau keluarkan untuk diberikan kepadaku..
Tak
ingin sedetikpun kau luput dari semua perkembanganku…
Tapi
Bunda, Maafkan aku …
Tak
pandai aku mensyukuri semua yang kau berikan
Sejak
kau melahirkan aku dengan susah payah..
Menyusuiku,
mengasuh… Mendidikku, membesarkanku dengan berjuta kepayahanmu..
Dengan
ribuan rasa perihmu…. Dengan milyaran rasa sakit hatimu karena perbuatanku..
Ampuni
aku Bunda… Ampuni aku ya Allah …
Aku
banyak membuatmu malu..
Aku
banyak membuatmu menangis ..
Aku
banyak melakukan hal-hal yang memalukanmu ..
Aku
pernah mengambil uang simpananmu untuk kesenanganku ..
Aku
membohongimu dengan biaya-biaya disekolahku ..
Nilaiku
baik, tapi semua itu terselingi dengan kecuranganku ..
Aku
banyak menghabiskan waktu dengan teman-temanku
Kemudian
melupakan kepayahanmu dengan pekerjaanmu dirumah ..
Dan, ketika aku jatuh cinta ….ada sebuah nama di hatiku..
Hatiku berbinar ceria, ragaku melayang ke puncak nirwana ...
Semakin
tak ada waktuku untuk bersamamu ..
Padahal
aku tahu, kau sangat ingin bercengkrama denganku ..
Meskipun
sekedar bertanya :
“Bagaimana
sekolahmu hari ini, nak ?”
Parahnya
lagi …
Tak
jarang aku dan teman-teman menggunjingkan keburukan guru-guruku..
Aku
juga bermusuhan dan berkelahi dengan teman di sekolah ..
Kau
membanggakanku Bunda ..tapi,
Pantaskah
aku kau banggakan ????
Mafkan
aku Bunda, Ampuni aku ya Allah …
Hingga
kini aku berdiri disini ..
Semua
karenamu Bunda..
Semua
karena pengorbananmu..
Semua
karena perjuanganmu ..
Betapa
sombong dan congkaknya aku, jika aku melupakanmu..
Jika
aku tak mencium tanganmu yang keras karena bekerja ..
Jika
aku tak membelai wajahmu yang mulai tua dan keriput ..
Jika
aku tak menghapus airmatamu yang banyak menangis karena perbuatanku ..
Jika
aku tak memeluk tubuhmu yang ringkih termakan usia…
Jika
aku tak bersujud di kakimu yang kaku dan lusuh …
Jika
aku tak sanggup bilang,, bahwa AKU
MENYAYANGIMU BUNDA …
Aku
ingin lebiiih lama lagi bisa mendampingimu Bunda
Aku
ingin lebiiih banyak lagi bisa membahagiakanmu Bunda
Aku
ingin menggantikan rasa perihmu selama ini
Aku
ingin membuatmu bangga…
Aku
ingin kau bahagia..
Aku
ingin kau merasa beruntung
Mempunyai
anak seperti aku..
Ajari
aku tentang cinta yang tulus ..
Ajari
aku tentang kasih sayaang yang murni..
Terima
Kasih Bunda.
# Penutupan :
Mari
teman-teman kita pandang wajah Ibu kita, 10 detik saja …
Berikan
senyum terindah untuk ibu kita
Cium
tangan mereka …
Basuh
air mata yang meleleh di pipi ibu kita ..
Peluk
dengan segenap rasa, tubuh ibu kita…
Cium
kaki ibu kita…. Cium kaki Ibu kita ..
Luapkan
rasa terimakasih kita…
Mohon
ampun untuk semua kesombongan kita..
Kita
tidak tahu seperti apa rasanya, jika mungkin diantara kita ada yang ibunya
sudah tiada
Kita
juga tidak tahu apakah setelah ini, Allah masih memberikan usia panjang kepada
ibu dan juga kita. Maka jangan abaikan saat ini…
Semoga
hari ini, ribuan kesalahan kita di maafkan oleh Ibu kita. Diampuni oleh Allah …
Ridhonya
orang tua adalah ridhonya Allah ..
Hari
ini …
Kita memulai babak baru, langkah baru menuju hari
kedepan yang lebih baik. Menjadi anak yang berbakti kepada orang tua.
Mudah-mudahan
pengumuman esok, kita semua lulus 100%.
Amiiin
ya Robbal ‘alamin.
Luluk Vebriany Akbar
( Embun
Mencintai Mentari )
Puisi ini aku buat atas
permintaan Pembina Osis Bpk. Abdul Sapari, MM. yang nantinya akan dibacakan
oleh salah satu dari siswi kami di SMK YPI Seputih Mataram pada saat acara
Perpisahan di sekolah, esok hari Kamis 23 Mei 2013.
Besok kita ketemu, dan uji
coba baca lagi di depanku ya…
setidaknya supaya aku tau, dan aku pengen ada
bagian-bagian yang dibacakan dengan gaya, mimik, ekspresi seperti yang aku mau.
Terimakasih..
Selasa, 25 Desember 2012
Cinta Tanpa Batas
Mas, Aku masih disini Menemani hari sang buah hati Senyumnya,
Celoteh riangnya,
Gelak tawanya, Langkah-langkah kecilnya, Sorot matanya, Membuatku tegak berdiri
Walau sesekali...
Tetap,
Aku tinggi berharap kau hadir kembali
Sesekali aku bilang, " Mungkin sebentar lagi Ayah datang"
Mengamati album pernikahan kau dan aku
Menonton kembali video pernikahan kita
Semua tentang kita..
Aku selalu berharap kau hadir kembali Mengecup mesra keningku menjelang kerjamu Mencium tanganmu menyambut kehadiranmu Ah, ini menyedihkanku..
Tentang hari-hariku Tentang cintaku kepadamu Tentang bahagianya pernah hidup bersamamu Tentang warna-warna yang kau berikan
Hingga terus bertambah buku harianku Rangkuman cintaku untukmu
Benar, Mas...
Suatu hari nanti, Aku harus bilang pada sang buah hati " Ayah sudah di surga sayang, tak mungkin kembali " Tapi saat ini, Biarkan aku seperti ini
Aku tetap menyintaimu, Mas ... Tak ingin aku bersama hati yang lain Cukup dengan hatimu saja Hingga kelak kita bertemu di Surga-Nya Semoga...
Senin, 24 Desember 2012
Angka Usiaku, Berhenti
Ingatkah kalian kepadaku?
Kemarin sempat kau sebut aku sebagai sahabat
Andai kalian tahu,
Bahagianya aku pernah menjadi bagian dari kalian
Sahabat terbaikku,
Jangan bangga dengan usia yang kau punya
Sungguh, usia hanyalah deretan angka
Mengingatkan kepadamu , dan ….
Butuh kejujuranmu tuk menjawab
Sebanyak angka itukah kau manfaatkan masa ?
Atau sebaliknya ?
***
Banggakah engkau dengan banyaknya angka yang kau punya ?
Sampai di angka berapakah kau akan mulai berhenti berhitung ?
Kau tak akan pernah tahu dibilangan berapa kau akan berhenti
Sebagaimana kau tak akan mampu,
Meskipun sekedar memberikan isyarat bahwa kau akan berhenti
Kemudian meninggalkan semua yang ada seperti terlelap ditidur panjangmu
***
Semua datang begitu cepat, tak diduga..
Kemudian ketika semua orang menangis sekalipun
Kau tak akan mampu melakukan sesuatu.
Meskipun hanya isyarat untuk mengatakan
‘ Jangan bersedih, aku bahagia ‘
***
Aku berhenti di usia beliaku
Pada deretan angka yang masih sangat sedikit
Pada masa remaja beranjak dewasaku
Aku terlalu takut jika aku membuang percuma banyaknya deretan angkaku …
***
Allah menyayangiku,
Allah memilihku,
Allah punya kuasa untuk menunjukkan kecintaan-Nya kepadaku
Meski aku rindu kalian sahabat-sahabatku
Kaum kerabatku, keluargaku, terlebih Ayah dan Bundaku
Sekali lagi Allah memilihku
Untuk menemui-Nya
Maka doakan saja aku
Agar singgasanaku..
Semakin indah harum mewangi
Bertabur berjuta bunga....
***
Siapa Melahirkanku ?
Ibu ?
Ah, persetan sebutan Ibu. Apalagi dengan Hari Ibu. Aku memang ada karena
pernah dilahirkan oleh seorang wanita. Tapi entah apa yang dilakukan
oleh wanita itu terhadapku. Aku tak pernah mengenalnya, tak merasakan
belaian kasih sayangnya. Tak merasakan kecupan mesra seorang Ibu.
Bagiku, Ibuku adalah seorang Nenek tua renta yang tak sempurna
berjalannya dan mulai rabun penglihatannya. Orang bilang, aku ditemukan
Nenek disudut pasar yang kumuh, menangis kencang, saat aku masih berusia
belum genap satu tahun. Lalu apa yang mesti aku ingat tentang sosok Ibu
? Bagaimana aku bisa mengenalnya atau menyintainya ? Tak ada sedikitpun
yang bisa aku ingat. Yang kutau, kemudian aku biasa dengan panggilan
Rahmad.
Mungkin
benar, banyak ibu yang baik terhadap buah hatinya. Aku pun ingin, dan
sangat cemburu. Tapi aku menghibur diriku. Aku tak sendiri. Tak sedikit
juga Ibu yang jahat. Sebagaimana sering yang aku dengar, lihat dan baca
di berbagai pemberitaan. Termasuk Ibuku kan ? Walaupun aku tak pernah
tahu bagaimana bisa aku berada disudut pasar yang kumuh, dibuang kah?
diculik seseorang kemudian dibuang kah ? tertinggal kah ? Ah, semakin
pusing aku dibuatnya. Mungkin aku adalah seorang anak yang tak
diinginkan. Maka dari itu aku benci Hari Ibu. Pembahasan tentang Ibu,
sungguh memuakkan. Lebih tepatnya menyakitkanku.
Tapi, sudahlah ...
Aku
hanya ingin menemani dan membahagiakan Nenek Renta yang telah
membawaku, menyelamatkanku, merawat dan membesarkanku. Ya, Nenek
Embah....begitu aku memanggilnya. Benar, bagiku dialah Ibuku. Tak
penting bagiku apa alasan wanita yang melahirkanku membuangku ataupun
juga alasan Nenek Embah yang renta merawatku. Seseorang bisa menjadi ibu bukan hanya karena melahirkan, tapi juga merawat, membesarkan.
Tapi, ucapan Nenek Embah pagi tadi sedikit mengusikku :
Rahmad,
jangan menyimpan benci ke Ibumu..wong kamu juga ndak tahu siapa Ibumu
to, Le ? Piye-piye kamu itu sebenarnya punya ibu, yang pernah melahirkan
kamu. Simbah ini sayang karo awakmu, seneng mergo awakmu eman juga karo
Simbah. Anak Simbah cuma kamu, Le, Simbah ndak punya anak. Tapi pokok'e
ndak boleh nyimpan benci ke orang yang pernah melahirkan kamu. Doakan
yang terbaik. Nyuwun karo Gusti Allah. Yo, Le ..
Ya,
benar. Untuk apa aku menyimpan benci. Sejujurnya, mungkin untuk
menutupi kerinduanku maka aku memupuk subur rasa benci ini. Kadang
terpikir, apakah aku cucu dari Nenek Embah...hehe entahlah. Dari hati,
sebenarnya aku pun ingin bertemu wanita yang melahirkanku.....ingin
bertanya : "Bu, sakitkah engkau melahirkan ku ??" kemudian mengucapkan
"Terimakasih karena telah melahirkanku". Sederhana sangat, tapi
mungkinkah ?? Benar kata Nenek Embah, lebih baik berdoa, mendoakan
kebaikan. Jika Allah berkenan, dengan Kuasa-Nya juga kelak aku akan bisa
bertemu wanita yang pernah melahirkanku. Mungkin sulit, tapi ini sangat
mudah bagi Allah.
#janganmenyerah#
Jumat, 21 Desember 2012
Jangan Tunggu Mati
Judulnya seperti mengerikan. Tapi bukan itu maksudku. Hanya ingin menyampaikan bahwa kita sebagai seorang anak, jangan tunggu mati untuk berbuat baik kepada orangtua kita.
Jangan menunggu mereka pergi meninggalkan kita, baru kita tergugah
untuk mendoakan mereka dikarenakan penyesalan yang hadir, merasa
kehilangan. Orangtua itu ada AYAH dan IBU, tetapi kedudukan IBU tigakali
diatas AYAH. Sementara hal-hal yang harus kita lakukan sebagai anak,
diantaranya :
- Jika orangtua masih hidup, berbuat baiklah kepada mereka. Bertutur kata yang lembut. Jangan lupa sedekah kepada orangtua. Terlalu sibuk dengan bersedekah kepada orang banyak, kemudian melupakan orangtua, jangan sampai deh.
- Berikan perhatian. Pada dasarnya para orangtua (terutama ibu) tidak ingin diberikan uang banyak, ia hanya tidak ingin jauh dengan anak-anaknya. Sementara kejadian yang sering ada adalah, anak pergi jauh merantau, orangtua tak mau turut sang anak, tetap tinggal dikampung, kesepian. Sang anak hanya akan pulang jika hari raya datang, pada saat orangtua sakit, atau pada saat justru ketika orangtua meninggal. Na'udzubillah. Maka ciptakanlah sesering mungkin kebersamaan dengan orangtua kita, ayah atau ibu kita. Boleh jadi sebagian dari orangtua kita adalah telah saling berpisah, atau salah satunya telah tiada. Tentu lebih-lebih lagi memerlukan perhatian ekstra dari kita, apalagi jika sudah berusia senja.
- Jika kita adalah seorang isteri, maka bakti kita adalah kepada suami. Jangan halangi suami untuk berbakti kepada ibunya, termasuk kepada ibu kita. Maka kita ( yg sebagai isteri ) harus menjadi pendukung suami agar suami dapat menjadi anak yang berbakti kepada orangtuanya juga orangtua kita. Karena ketika kita menikah, maka orangtua kita menjadi dua pasang bukan ? Mertua kita adalah orangtua kita juga.
- Sementara jika kita adalah seorang suami, maka jika diberikan pilihan harus memilih isteri atau ibu ? dahulukan Ibu. (para isteri tidak boleh cemburu ya? :) baca kembali poin 3 ). Sebisa mungkin tidak memberikan pilihan seperti itu. Ketika isteri menghalangi sang suami untuk berbakti kepada ibunya maka itu sama artinya sang isteri secara terang-terangan menggiring sang suami menuju neraka, menuju murkanya Allah.
- Bakti kita kepada suami, orangtua, sejauh itu tidak menyimpang dari agama, tidak mengajak kita untuk bermaksiat. Tapi jika ternyata sebaliknya, maka kita harus menolak dan doakan yang terbaik bagi mereka agar mendapatkan hidayah.
- Seburuk apapun perlakuan yang pernah kita terima dari orangtua, maka kita sebagai anak tetap wajib berbuat baik kepada mereka. Orangtua boleh berbuat dosa kepada anak, tapi anak harus tetap berbakti kepada orangtua, tak boleh mendurhakai orangtua. Kemudian doakan kebaikan bagi mereka.
- Jika orangtua telah meninggal dunia, apa yang harus kita lakukan ? mendoakan, bersedekah atas nama mereka, berbuat baik kepada orang-orang yang telah berbuat baik kepada orangtua kita, menyambung tali silaturahim dengan kaum kerabat dari orangtua kita.
- Pernahkah Allah marah kepada kita ? pasti pernah, tapi kita tidak tahu. Karena Allah itu gaib, tak terlihat. Maka jika ingin tahu marahkah Allah kepada kita, lihatlah orangtua kita, lihat ibu kita. Ketika mereka marah, saat itulah Allah marah kepada kita. Maka jangan pernah buat atau membiarkan orangtua kita marah. Buatlah mereka selalu tersenyum bahagia, merasa beruntung memiliki kita, merasa bangga melahirkan kita. Subhanallah ...
Apa lagi ya ? ada tambahankah ? banyak pastinya ya ....
Tanggal
22 Desember dielu-elukan sebagai Hari Ibu. Spesialkah hari itu untuk
Ibu kita ? mungkin sebagian besar kita juga Ibu kita menjawab 'tidak'.
Tapi ketika kita dapat melakukan ' hal kecil saja' untuk Ibu dalam
rangka Hari Ibu, yakinlah seorang Ibu akan tersenyum bahagia. Banyak hal
kecil yang bisa kita lakukan, dari sekedar membelikan sebuah sandal
rumah, dompet mungil, atau yang mahal sekalipun! misalnya mesin cuci,
kulkas, tas mahal, jalan-jalan kemana gitu ? atau apalah. Tetapi jika
memang hadiah-hadiah kecil, jangan lupa kemas dengan menarik, bila perlu
tambahkan surat mungil dan pita yang manis. Tambahan, kecup mesra sang
Bunda. Aduh indahnya !! Ayo persiapkan kejutan untuk Bunda kita ya.. !
Eits, jangan lupa bagi yang sudah menikah, termasuk untuk Ibu mertua
lho.
Mereka yang dulu tampan dan cantik, muda dan langsing, kini beranjak senja ...
Terakhir nich ,
Ayo semakin menyintai, menyayangi, menemai orangtua kita. Salam ^_^
Rabu, 21 November 2012
Hatiku sedang tak baik :(
Duh, melelahkan hari ini..
Bukan hanya cape badan dan pikiran..tapi juga capek hati nih. Hm, rugi bangeth sebenarnya dikuasai sama rasa seperti ini. Tapi memang begitu, kondisi hati sedang tidak baik. Lebih didominasi oleh rasa tak suka karena sikap dan perilaku dari seorang hamba. Menyebalkan sangat, melihat seseorang yang terlalu keras kepala, merasa paling benar, meremehkan orang lain...dan...dann...sebutan lainnya deh.
Tapi sudahlah..
Doakan saja yang terbaik, serahkan sama Allah..karena Allah Maha Tahu dan biarkan Allah yang membuat keputusan. Insya Allah aku tidak mendoakan keburukan baginya...karena Allah juga tiada akan pernah mengabulkan doa yang meminta keburukan kepada kita ataupun orang lain. Tapi juga untuk kali ini, bukan berarti aku memintakan doa kebaikan untuknya kepada Allah..hehe..jahat ya. Yah, tepatnya belum mungkin ya. Aku tahu ini salah, tidak baik. Tapi aku memang masih sebel...hm...aku terlalu dikuasai rasa tak suka nih jadinya. Setidaknya aku tidak memintakan keburukan...
dan semoga Allah benar memberikan yang terbaik (pasti !)...dan segera juga aku harus memintakan kebaikan kan ya...`??
Bukan hanya cape badan dan pikiran..tapi juga capek hati nih. Hm, rugi bangeth sebenarnya dikuasai sama rasa seperti ini. Tapi memang begitu, kondisi hati sedang tidak baik. Lebih didominasi oleh rasa tak suka karena sikap dan perilaku dari seorang hamba. Menyebalkan sangat, melihat seseorang yang terlalu keras kepala, merasa paling benar, meremehkan orang lain...dan...dann...sebutan lainnya deh.
Tapi sudahlah..
Doakan saja yang terbaik, serahkan sama Allah..karena Allah Maha Tahu dan biarkan Allah yang membuat keputusan. Insya Allah aku tidak mendoakan keburukan baginya...karena Allah juga tiada akan pernah mengabulkan doa yang meminta keburukan kepada kita ataupun orang lain. Tapi juga untuk kali ini, bukan berarti aku memintakan doa kebaikan untuknya kepada Allah..hehe..jahat ya. Yah, tepatnya belum mungkin ya. Aku tahu ini salah, tidak baik. Tapi aku memang masih sebel...hm...aku terlalu dikuasai rasa tak suka nih jadinya. Setidaknya aku tidak memintakan keburukan...
dan semoga Allah benar memberikan yang terbaik (pasti !)...dan segera juga aku harus memintakan kebaikan kan ya...`??
Langganan:
Postingan (Atom)