Cinta, rapat sampe jam berapa ? Sore ya ?
Pesan singkat dari suamiku. Kebetulan rekan baikku duduk tepat disebelahku, ikut nimbrung baca sms itu. Apa komentarnya ? Wow, cinta nih yee. Hehe,
sepertinya kaget banget dia. Padahal buatku itu biasa, wajar, memang
begitu sapaan kami. Bermula dari situ, kemudian pernah tanpa bermaksud
membahas secara khusus aku dan rekan-rekan disekolah membahas masalah
itu. Satu rekan mengatakan bahwa ia tak pernah sms mesra, romantis
seperti itu. Bilang cinta, sayang...hm mungkin sudah lama tak mendengar
kata itu, sudah lupa juga kapan terkahir kali mendengar atau
mengucapkannya.
Rekan
yang lain lagi bercerita, dulu waktu baru menikah iya. Tapi seiring
berjalannya waktu, makin kemari makin hilang tak terlihat. Alasannya
macam-macam. Malu karena sudah punya anak, sudah tua bukan masanya lagi,
sudah punya cucu, gengsi memulai kembali, ga mau memulai duluan.
Macam-macam alasannya. Padahal menurutku sama saja, baik pria maupun
wanita semua suka jika dimanja, dicinta. Memang ekspresi cinta itu
macam-macam, bisa dalam perkataan maupun perbuatan. Aku mah sederhana
saja, tidak akan tahu bahwa kita mencintai jika kita tidak
mengatakannya. Buatlah pasangan hidup kita bahagia. Sms mesra, bahasa
sayang, pelukan, kecupan, usap kepala...dll...
Buatku, cinta itu adalah ekspresi. Cinta tanpa ekspresi, hambar. Ekspresi tanpa cinta, kurang ajar ( he.he..bukan ya?). Ekspresi tanpa cinta, ya...pura-pura namanya.
Maka aku terheran-heran ketika beberapa rekan kerja terkadang bercerita
bahwa ia tidak bisa bermanja-manja, bersayang-sayang ria dengan
suaminya. What ? Buat saya itu aneh banget. Bagaimana mungkin dengan
pasangan kita sendiri tapi tidak bisa manja, ungkapkan cinta ? Woow...
Ssstt, sekarang suamiku kalau balas pesanku ada embel-embel : ya, sayang. Padahal biasanya cuma satu huruf : Y. Kesel
banget kan, kita dah panjang lebar tinggi keliling luas :D ...eee..dia
cuma balas satu huruf. Hm..mending balesnya cepet, dah lama cuma segitu
doang. Dan banyak deh cerita-cerita lainnya. Artinya apa, bukan kita
mengumbar cinta, lebay, atau apalah sebutannya...tapi why not ?
Ekspresikan cinta dalam perkataan dan perbuatan.
Penggalan cerita terakhir :
Pernah
disaat nenekku (dari pihak ibu)yg tinggal di kabupaten sebelah sakit,
kemudian Ibuku harus mengunjunginya selama kurang lebih 5 hari. Otomatis
Bapak tinggal sendiri dirumah. Sambil jalan-jalan sore, aku sempatkan
berkunjung kerumah Bapak. Ibuku menelpon ke nomor Bapak, kebetulan aku
yang angkat, dan rumpi deh. Selesai itu, aku buka inbox, sent item hp Bapak. Hmm aku tersenyum simpul, bahagia.
Apa, kabar sayang..
Ayo tangi-tangi sholat malem.Kapan pulang, Yang ?
Padahal
Bapak dan Ibuku sudah tidak muda lagi. Bapak 68 tahun, ibu 58 tahun.
Yang tua aja masih bisa, kenapa yang muda kalah? Aku tetap sepakat,
cinta adalah ekspresi. Plus bumbu tiga kata mujarab : maaf, tolong, terimakasih. Yang aku sampaikan hanya sebagian kecil contoh. Bagaimanapun
juga wanita itu senang dimanja, pria senang jika merasa dibutuhkan.
Kalau bisa dibuat luar biasa, kenapa yang biasa-biasa aja ? Ayo
ekspresikan cinta kita ^_* I love all of you are...
Salam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar